Kamis, 27 Maret 2014

Sok Tau dan Menyepelekan Adalah Pil Bunuh Diri Pelaku Usaha Pemula

Buka usaha adalah sebuah impian dan keinginan semua orang, motifnya beragam mulai dari motif ekonomi, motif hobi, motif bela rasa, motif iseng dan sebagainya. Para pelaku usaha khususnya pemula cenderung mengambil posisi sebagai pengamat dan komentator terhadap situasi yang terjadi.

Banyak hal yang menyebabkan para pemula pelaku usaha sukses menapaki jenjang usahanya namun lebih banyak juga yang akhirnya usahanya nyungsep alias bangkrut. Banyak tutorial yang bisa membimbing seseorang untuk menapaki kesuksesannya, banyak mentor yang bisa diambil ilmunya dan diterapkan dalam usaha para pemula, sungguh sangat mudah apalagi jaman sekarang perkembangan teknologi sangat mempermudah transformasi ilmu dan informasi.

Walaupun para pemula pelaku usaha ini sudah banyak diberikan kemudahan namun banyak juga yang malah mengambil jalan lain, jalan yang menurut mereka benar, jalan yang ternyata jalan terjal yang dulu sudah dilewati para pendahulunya, namun ya yang namanya manusia, masih besar ego nya dan pedenya.

" SOK TAU " adalah salah satu sifat manusia, sok tau untuk banyak hal terlebih untuk memulai, mengelola dan membesarkan sebuah usaha. Simple sekali, hanya " SOK TAU " itu bisa membunuh banyak usaha. Ketika banyak ilmu dan tutorial yang bisa didapatkan oleh para pemula pelaku usaha, baik dari seminar-seminar bisnis, dari pendidikan formal, dari training-training, dari ikut pelatihan coaching, dari literatur buku dan sebagainya, namun bagi sebagian pemula pelaku usaha itu dikesampingkan, alasannya adalah simple mereka " SOK TAU ".

Meyakini apa yang diyakini adalah hak masing-masing orang namun, para pendahulu bisnis atau malah para mentor sudah melewati tahap " SOK TAU " tadi, mereka sudah jatuh bangun melewati banyak pengalaman tidak mengenakana dalam siklus perjalanan bisnisnya. Ketika mereka kini menjadi mentor usaha, mereka akan membagikan pengalaman-pengalamannya itu kepada para pemula pelaku usaha, sungguh enak sekali, para pemula pelaku usaha tinggal mengikuti arahan saja, dijamin prosentase untuk gagal adalah lebih kecil daripada para pemula pelaku usaha ini lebih meyakini apa yang mereka yakini atas dorongan dari emosional mereka.

Meremehkan atau menyepelekan adalah sebuah sifat yang dimiliki semua orang hanya saja tiap orang pun punya cara menyikapinya secara berbeda-beda, ada yang senangnya memang menyepelekan masalah, ada yang lebih waspada dan cermat dalam setiap langkahnya alias tidak pernah menyepelekan dari hal kecil sampai hal besar. Sifat menyepelekan ini seolah-olah seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja, sederhananya adalah ketika sifat menyepelekan ini sudah membudaya dari pimpinan sampai dengan para karyawan nah akan terlihat dari hasil akhir usahanya, pasti hasilnya tidak sempurna.

Para pemula usaha sangatlah mudah menyepelekan banyak hal khususnya hal-hal kecil dalam usahanya, mereka lebih tertarik untuk fokus kepada omzet besar, kepada margin besar, sampai - sampai mereka membuang konsentrasinya terhadap hal-hal yang simple atau hal-hal yang sepele.

2 sikap dasar yaitu SOK TAU dan menyepelekan ini apabila mampu dikubur dalam-dalam oleh para pemula pelaku usaha, maka secara hitung-hitungan matematika, usahanya akan lancar. 2 sifat ini memang sangat susah dihilangkan namun mau tidak mau para pemula usaha wajib menghindarinya, istilahknya sok tau dan menyepelekan adalah sebuah tabiat yang haram untuk para pemula pelaku usaha.

Salam berkarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar